ISNU Kota Surabaya Menggelar Seminar Kebangsaan dan Perdamaian Dunia

 



ISNU Surabaya menggelar Seminar Kebangsaan dan Perdamaian Dunia pada hari Sabtu, 24 Juni 2023, bertempat di Auditorium lantai 9 gedung UNUSA kampus B, Jl Jemursari No 51 - 57 Surabaya. Seminar ini merupakan kersama antara ISNU Kota Surabaya, MUI Jawa Timur, dan UNUSA. 

Kegiatan ini sangat istimewa, karena selaih dihadiri oleh seluruh pemateri, juga dihadiri oleh jajaran pimpinan UNUSA, mulai dari Rektor, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, Wakil Rektor 1, Prof. Kacung Marijan, Wakil Rektor 2, Ir. Muhammad Faqih, MSA., Ph.D, dan Wakil Rektor 3, drg. Umi Hanik, M.Kes. Selain itu juga dihadiri oleh Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH Ghozali Muhammad, Kepala LPPM UNESA,  Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A, serta perwakilan Banom di wilayah Surabaya seperti: Muslimat, IPPNU, GP Ansor, dan Pergunu.

Dalam sambutannya, Ketua PC ISNU Kota Surabaya, Achmad Bashri mengatakan, ISNU mencoba membaca problem global, salah satunya perang Ukraina dengan Rusia yang berdampak pada perekonomian dunia. Problem tersebut secara tidak langsung juga berdampak pada kondisi ekonomi di Indonesia. Dalam posisi tersebut, NU memberi warna kepada usaha perdamaian dunia.

Prof Achmad Jazidie dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih telah mengadakan seminar ini di kampus UNUSA. Menurutnya, Organisasi ISNU ini adalah organisasi perjuangan dan kader sekaligus Indonesia. Perlunya mendalami nilai nilai menjadi kader yang dipercaya dan menepati janji. Sifat sifat ini harus dilakukan dalam kepemimpinan Nasional.


Ketika seminar berlangsung yang dipandu oleh Sahabat Rojil Nugroho Bayu Aji, S.Hum., MA., pemateri pertama, Bunyan Saptomo, MA. menyampaikan materi mengenai Peran Indonesia dalam Memelihara Perdamaian Dunia. Mantan Dubes Bulgaria tahun 2012 - 2016 tersebut menyampaikan bahwa Indonesia perlu meningkatkan diplomasi tangan diatas dengan mengalokasikan dana lebih besar untuk Indonesian Aid mendekati target PBB, sebesar 0,7% GNI (Gross National Income).

Sedangkan Prof. Kacung Marizan, MA, Ph.D selaku pembicara kedua menyampaikan materi mengenai Geostrategi Indonesia dalam dinamika global dan regional. Beliau juga menyampaikan bahwa problem dunia adalah kepentingan pangan dan energi, tidak lagi tentang ideologi.

Sementara Yanuardi Syukur, S.Sos, M Si selaku pembicara ketiga menyampaikan materi tentang Tantangan & Peluang Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global. Peneliti Senior Center for Strategic Policy Studies Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI ini mengatakan bahwa Ketidakpastian Global sebagai tantangan bersama masyarakat dunia. Oleh karena itu, konflik antara Amerika dan Cina di Taiwan bisa berdampak ke Indonesia.

Di sesi terakhir, Prof. Nadi Suprapto, M.Pd, Ph D menyampaikan tentang Perubahan paradigma pendidikan di era global. Dalam paparannya, Direktur Inovasi, pemeringkatan, dan publikasi ilmiah UNESA ini menyampaikan paradigma baru pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah mengenai penilaian dalam pembelajaran, saat ini harus memiliki bentuk yang realistik dan holistik.


0 Komentar